Jumat, 29 Juni 2012

mossad


MOSSAD

Anda tahu apa itu Mossad?
Mossad adalah organisasi terorisme terselubung jewish/israel di seluruh dunia. Mossad mempunya biro khusus untuk menggarap Negara-negara yang mempunyai populasi penduduk Islam yang besar.Indonesia adalah Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dalam pandangan Mossad Indonesia mempunyai potensi untuk menghadang serta menjadi penghalang bagi Supremasi Zionis. Zionis Internasional memiliki kepentingan untuk membuat Indonesia tidak aman.Sebagai Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Islam harus dibuat untuk tetap terpuruk, terbelakang, penuh dengan konflik antar golongan, untuk tetap terbuai/sibuk dengan kerusuhan dan ketidakstabilan yang akan menimbulkan dampak pada Stagnasi ekonomi”.
Mossad dan jaringannya tersebar keseluruh penjuru dunia, khususya di dunia dengan penduduk Muslim yang besar, Mossad yang sangat hebat ini mampu memperalat dan menggunakan perseorangan, individu atau organisasi. Dan mereka yang diperalat itu tanpa disadari sedang digunakan oleh Mossad untuk mencapai targetnya.
Umat Islam sekarang ada dibawah telapak kaki Zionis internasional yang “men-dominasi” dunia dalam segala bidang, seperti industri, ekonomi, teknologi, keuangan, banking dll. Zionist international mampu menggunakan dan memperalat “SUPERPOWER” sebagai Surat kuasa untuk memporakporandakan kekuatan Islam atas nama demokras, HAM.
Islam tidak akan mungkin untuk bisa menang melawan Zionis Internasional ini dengan jalan kekerasan dan teror, jalan tersbut adalah jalan tidak pas. Islam harus melawan dengan jalan KOMPETISI DAMAI, mengejar ketinggalan dalam bidang Ekonomi, Industri dan Teknologi.
Mengembalikan kejayaan Islam, Dimana dunia Islam adalah sumber dari Pengetahuan dan Tekonologi, Astronomi, Kedokteran, Matematik yang sangat canggih ketika dunia barat (western world) dan Eropa masih dalam Kegelapan dan keterbelakangan.
False Flag
Satu perbuatan yang sangat jahat, mengkambinghitamkan dan menyalahkan kelompok atau bangsa lain untuk menutupinya.false flag adalah kegiatan atau operasi yang dilakukan suatu pihak sehingga dampak kejadian itu akan dinisbatkan kepada pihak yang dikehendaki
Pada intinya false flag menciptakan sebuah opini umum untuk mewujudkan targetnya dan menuduh lawannya yang melakukan hal tersebut, cara-cara ini biasanya sering dilakukan dengan mengadu-domba antar golongan.
Dibawah ini saya ambilkan contoh gerak-gerik Zionis/Mossad dalam mengobrak-abrik tatanan dunia serta bagaimana mereka melakukannya.
Bromberg massacre
58.000 penduduk sipil Jerman diperkirakan kehilangan jiwa mereka pada pembantaian masal sebelum serbuan 1939.
Situs web atas kekejaman di Bromberg menerangkan bagaimana polish Bolshevik Jews membunuh secara masal 5.500 orang Jerman, pada satu ‘Bloody Sunday”, pada tahun 1939. Ini adalah flashpoint untuk serbuan Polandia
King David Massacre
22 Juli, 1946
Teroris Yahudi meledakkan hotel, dan membunuh 91 orang tentara Inggris, kekejaman ini dituduhkan kepada orang Arab. Ketika ditangkap, mereka mengatakan bahwa Inggris mempunyai daftar mata-mata Arab dan mereka berasal dari Palestina. Cita-cita False Flag adalah mengadu orang Inggris dengan Palestina.
Lavon affair
Pada tahun 1954, agen Israel yang bekerja di Mesir memasang bom di beberapa gedung, termasuk fasilitas diplomatik Amerika Serikat, dan akan meninggalkan bukti bahwa yang melakukan kejahatan tersebut adalah orang Arab.
Tipu muslihat ini akan berjalan secara mulus jika salah satu dari bom-bom itu tidak meledak secara prematur. Dengan keajadian ini maka Mesir diizinkan untuk menangkap dan mengidentifikasi salah satu dari pelaku pengeboman, yang pada ahirnya diketahui bahwa teror ini dilakukan oleh jaringan intelejen Israel
USS Liberty…. 6 Juni, 1967
Enam fighter, tiga kapal torpedo dan dua helikopter penyerbu menyerang USS Liberty.
dengan kejadian ini maka 24 mati dan 177 lumpuh. F-4 Phantom dalam perjalanan ketika Presiden Johnson menghentikan penyelamatan. Rencana Israel adalah menyalahkan Mesir, dan membuat AS membalas pada Mesir
5 September, 1972
Delapan orang teroris “Black September” menyandera 11 orang atlet Israel pada Olympiade di Munich, Jerman Barat. Penyelamatan dipimpin oleh Moshe Dyan, dengan menggunakan kewenangan Jerman Barat, sembilan orang sandera, dan lima orang teroris terbunuh. Kemudian mereka mengatakan bahwa sekali lagi Yahudi Israel menjadi korban dari perbuatan orang-orang Paletsina.
1976…Entebbe
Israel memalsukan pembajakan ke Kenya (Idi Imin adalah boneka Israel), lalu mengerahkan penyelamat yang menggambarkan diri mereka adalah sebagai pasukan elit.
Orang Arab menyerupai monster dan Israelis, sudah menderita penganiayaan yang tak terbilang, maka dengan kejadian ini mereka mengatakan untuk mengadakan perlawanan.
1982
Abu Nidal adalah seorang agen Hitam Ops Israel, menyerang toko deli Jewish Goldenberg di Paris. 6 terbunuh dan 20 luka, di antaranya 2 Yahudi
Pan Am pelarian 73
pesawat 747 dalam perjalanan dari Karachi ke Frankfurt dan tujuan terakhirnya adalah New York. Empat orang pembajak memegang kontrol kapal terbang, pembajakan terjadi selama 16 jam mereka menyandera 379 penumpang dengan todongan pistol, sedangkan pilot kabur. Pesawat diserang dan 20 mati.
Polwan Inggris luka kena tembakan…. 1984
Pada 1984, Zionist Jews mengadakan protes di luar kedutaan besar Libia di London. Sekitar 25 orang Polisi Inggris dipakai untuk mengawasi jalannya demonstrasi. Ketika demonstrasi sedang berlangsung, tembakan meledak dan seorang Polisi wanita bernama Yvonne Fletcher terbunuh. Tembakan datang dari gedung yang digunakan oleh Mossad untuk mengintai kedutaan besar Libia, tetapi koran mengabaikan itu dan menyalahkan Libia.
Flase Flag Israel memakai pembunuhan Policewoman Fletcher ini, untuk membuat pendapat dunia memusuhi Libya.
Lockerbie…. Des 1988
Mossad meledakkan Pan AM 103 dan kemudian akan melimpahkan kesalahan kepada Libya. Namun Sayangnya, pesawat terlambat dan kemudian meledak di darat, dengan keadaan ini maka seluruh bukti menunjuk ke arah Israel.
AMIA…. 1992
Mossad meledakkan AMIA dan Kedutaan Besar Israel di Argentina. Lebih dari 100 orang terbunuh, dan tentunya mereka semuanya adalah warga Argentina
Luxor, Mesir…1992
Serangan di Luxor, oleh militants, 58 orang asin, kebanyakan dari mereka orang Swis,terbunuh. Orang Arab menyalahkan Mossad. Israel menghancurkan tempat pariwisata Mesir, dan dunia ditarik opininya bahwa yang melakukan serangan adalah orang Isla.
Estonia 1994
Israel mencurigai Estonia menjual teknologi nuklir ke Iran. oleh sebab itu mereka menenggelamkan kapal penumpang.
Khobar Towers… 1996
Khobar Towers dibom. Yang Merupakan Markas dari kesatuan F-15. Israel mengatakan pengeboman ini dilakukan oleh Hezbollah, tetapi pemeriksa militer AS menghubungkannya dengan Mossad
LaBelle Disco…… 1986
Sebagai sesebagian dari False Flag Libya, Mossad mengirimi rentetan pesan palsu dari Tripoli, yang mengatakan bahwa serangan akan datang. Mossad kemudian mengebom Disco Jerman, Labelle Club, tiga orang tewas dan melukai 230 lainnya. Presiden Reagan meyakini bahwa ini adalah serangan yang dilakukan oleh Libya, dan kemudian dia membalas dengan mengebom Libya. Maka Pendapat dunia berbalik melawan Libya
Flight 840
Penerbangan TWA 840, Boeing 727 terbang dari Roma ke Athena dengan 115 penumpang dan tujuh orang anggota kru di atas, sudah memulai turun di atas pelabuhan udara internasional Athena.
Dua puluh menit sebelum mendarat, sewaktu terbang di 15.000 kaki di seberang Argos, kota dekat tempat kuno Mycenae, letusan menggoncangkan pesawat udara. Empat orang meninggal tetapi 111 hidup. Sekali lagi, Israel menanamkan bahwa ini adalah terorisme “Arab”
World Trade Center….
1993
Pada Des. 1992, seorang tentara Israel, Nissim Toledano, diculik dan dibunuh.
Pemerintah Israel mengumpulkan 1600 orang anggota Hamas, dan mengembalikan 415 di antara mereka ke tanah no-mans (perbatasan Israel dan Libanon).
Pada cuaca yang tak ramah secara brutal, 415 orang anggota Hamas ini diturunkan dan dibiarkan tanpa makanan dan perlindungan.
Selanjutnya, Pemerintah Israel mencegah bantuan kemanusiaan yang manapun untuk memberikan bantuan kepada orang-orang ini.
Dengan fokus media tentang pendeportasian kejam ini, memicu kegeraman internasional pada Israel, yang diikuti oleh tekanan internasional pada Israel
Dengan kelicikannya kemudian Zionis ini merancang sebuah strategi guna mengalihkan pandangan dunia. Proses terperinci yang terlalu panjang untuk diuraikan di sini, dalam menyusun sebuah rencananya.
Pada minggu ketiga Februari 1993, bom truk meledak di ruang bawah tanah gedung World Trade Center. Orang Muslim yang dipakai sebagai kambing hitam, sedangkan pelaku kejahatan sejati sudah dengan selamat kembali ke Israel. Dengan begitu pendapat dunia dan tekanan kemudian berubah menjauh dari Israel
11 Sep….. 2001
Yang paling berani di antara semua serangan Israel
Mossad meledakkan Fl 587 dari NY, dan jatuh di Rockaway
Bali Bomb
Mossad meluncurkan micro nuke di pulau Bali, yang menewaskan 182 orang. Israel melimpahkan serangan tersebut kepada Al Qaeda (ini adalah benar-benar False Flag Israel patsy intel op), yang kemudian AS menyerbu Irak.
Manila….2003
Mossad memasang bom di atas kapal feri Manila, membunuh 103 orang. Israel mengatakan serangan tersebut dilakukan oleh Al Qaeda.
CIA Bomb In Gaza…. 2003
Tiga orang agen CIA berkunjung ke Gaza, ketika bom Mossad meledak. Orang Palestina disalahkan untuk serangan ini
Madrid Train…2002
Mossad membunuh 198 orang padaledakan bom di Madrid. Al Queda disalahkan.
2004
Mossad mengebom dua pesawat penumpang di seberang Rusia. Israel menegaskan ini dilakukan oleh Al Qaeda.
London bus 2005
Mossad mengebom London buses
Rakyat kebanyakan begitu curiga, bahwa pemimpin Israel sudah disuruh tidak berbicara di depan umum. Media memberitakan bahwa peledakan ini dilakukan oleh Al Qoeda Pakistani

CIA


Mengenal Lebih Dekat Badan Intelijen Asing

Besar kecilnya suatu negara tidak terlepas dari “mata dan telinga” untuk melihat dan mendengarkan segala sesuatu yang tersembunyi, dimana satu negara senantiasa berusaha mencari tahu mengenai keberadaan, posisi dan kondisi negara lain atau pihak-pihak yang memiliki potensi mengancam kepentingan nasionalnya.
Peran badan intelijen menjadi sangat strategis dengan dihadapkan pada perkembangan lingkungan global yang strategis seperti hubungan antara negara yang makin kompleks ditambah dengan bentuk ancaman dari sisi poleksosbudhankammil yang bersifat trans nasional, lintas batas negara semakin terbuka, disinilah turning point peranan intelijen dalam mengawal kepentingan nasional.
Berikut ini akan ditampilkan profil beberapa badan intelijen negara-negara besar seperti Amerika, Inggris, Israel, Australia disajikan secara bersambung.
CENTRAL INTELLIGENCE AGENCY (CIA)
A. Sejarah Singkat
Central Intelligence Agency  (CIA) merupakan Badan Intelijen Amerika Serikat yang pada mulanya dikenal dengan sebutan Coordinator of Information (CI). Presiden Franklin D Roosevelt mengangkat William J Donovan sebagai ketuanya.  Tahun 1942, CI secara resmi berubah nama menjadi Office of Strategic Service (OSS) dengan tugas pertamanya  mengumpulkan dan menganalisa informasi strategis.
Pasca Perang Dunia ke-2, OSS dibubarkan. Presiden Harry S.Truman kemudian membentuk Central Intelligence Group (CIG). Lembaga ini bertugas melakukan seleksi, menilai informasi serta melaporkan hasil analisis berdasarkan informasi yang telah diolah kepada presiden. Sepanjang CIG menjalankan fungsinya, Presiden Truman merasa tidak puas dengan  kinerja CIG,  bahkan pihak militer dan Federal Bureau of Investigation (FBI) merasa tidak sejalan dengan CIG. Tidak berselang lama, akhirnya Presiden Truman, menandatangani Undang-Undang Keamanan Nasional  tahun 1947 yang menandai secara resmi berdirinya CIA.
Pada tahun 1949, Central  Intelligence Agency Act  disahkan untuk melengkapi Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947. Undang-undang tersebut memberikan kewajiban kepada CIA untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan intelijen di luar negeri dan mengkorelasikan, mengevaluasi serta menyebarluaskan informasi intelijen yang berpengaruh terhadap keamanan negara. Selain itu, CIA juga melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang berkaitan dengan intelijen sebagaimana diarahkan oleh Nasional Security Council (NSC). Undang-Undang intelijen merupakan otoritas hukum yang memberikan CIA keleluasaan untuk menerapkan prosedur fiskal dan administratif secara rahasia guna melindungi sumber-sumber dan metoda intelijen dari kebocoran.
Memasuki era perang dingin, memunculkan kekuatan penyeimbang AS, CIA diberi wewenang yang sangat luas untuk mengimbangi kekuatan operasional dari badan intelijen Uni Soviet, Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), yang juga merupakan cikal bakal lahirnya badan intelijen Uni Soviet. Sampai saat ini, CIA masih mempunyai pengaruh yang kuat, terbukti selain mempunyai hubungan erat dengan badan-badan intelijen seluruh dunia, CIA juga dilengkapi kewenangan dalam  pemakaian satelit mata-mata milik National Recon Office, alat sadap milik National Security AgencySistem Echelon Pesawat mata-mata milik US Air Force, alat-alat intelijen milik anggota komunitas intelijen (komintel) lainnya, serta diperbolehkan menggunakan pasukan reguler dan pasukan satuan khusus militer AS yang mendukung kegiatan dan operasi CIA.
B. Mendalami Kinerja CIA
CIA merupakan badan independen yang bertanggung jawab menyediakan informasi intelijen bagi keamanan nasional Amerika Serikat. CIA berfungsi menjalankan fungsi siklus intelijen untuk mengumpulkan, menganalisa dan mendistribusikan informasi intelijen kepada pejabat tinggi pemerintah AS. Tugas CIA dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai arahan dan pengawasan dari presiden dan NSC. Selain itu, CIA juga melakukan pelaporan secara teratur  dan berkala kepada Direktur Intelijen Nasional. CIA  memberikanbriefing yang bersifat substantif kepada Senat Komisi Hubungan Luar Negeri, Komite Luar Negeri Parlemen dan Komisi Angkatan Bersenjata.
Direktur CIA saat ini adalah David H Petraeus, diangkat sejak 6 September 2011 dan merupakan direktur CIA ke-20  yang dipilih oleh Presiden dengan persetujuan Senat. Direktur CIA berfungsi sebagai penasehat utama presiden dan Dewan Keamanan Nasional berkaitan dengan masalah intelijen luar negeri yang berpengaruh terhadap stabilitas keamanan dalam negeri. Disamping itu, Direktur CIA, juga bertanggung jawab dalam pengumpulan intelijen melalui human intelijen, kegiatan rahasia, konter intelijen, liason dengan badan intelijen luar negeri dan program pengumpulan data terbuka bagi kepentingan komunitas intelijen dan pemerintah AS. Tugas sampingan lainnya,  adalah penggunaan alat pendukung bagi kegiatan dan operasi intelijen, mengkorelasikan dan mengevaluasi intelijen yang berhubungan dengan keamanan nasional untuk dijadikan laporan intelijen, menyediakan arahan dan koordinasi dalam pengumpulan intelijen nasional di luar negeri AS, sampai dengan menjalankan fungsi yang berhubungan dengan intelijen keamanan nasional sesuai arahan presiden.
Dalam menjalankan tugasnya, Direktur CIA dibantu oleh Deputi Direktur CIA, yang saat ini dipegang oleh Michael J. Morell, yang bertugas membantu tugas Direktur CIA dan sewaktu-waktu  jika berhalangan dapat menggantikan jabatan Direktur CIA, seperti sakit, cacat dan lain sebagainya.  Direktur CIA, juga dibantu Deputi Direktur Associate saat ini dijabat oleh V. Sue Bromley. Deputi Direktur Associate, sebelumnya ditangani oleh Direktur Eksekutif,  tugasnya adalah menjalankan kegiatan dan operasional CIA sehari-sehari. Disamping itu, kelengkapan organisasi CIA, ditunjukkan dengan beberapa staff ahli bidang yang bertugas mendukung  tupoksi  Direktur CIA seperti: public affairs, human source, innovation mission, congressional  affairs, legal issue, information management, internal oversight.
CIA memiliki visi kedepan yakni menjadi Satu Badan, Satu Komunitas yang tak tertandingi dalam kemampuan intelijen, berfungsi sebagai satu tim dan sepenuhnya terintegrasi ke dalam komunitas intelijen. Untuk mewujudkan visi tersebut, CIA memiliki visi yakni menjadi baris pertama pertahanan bangsa. CIA berusaha mencapai apa yang orang lain tidak dapat menyelesaikan dan pergi ke tempat dimana orang lain tidak bisa pergi.
Seperti lembaga intelijen pada umumnya, CIA melakukan beberapa tugas pokok dan fungsinya yakni; a). Mengumpulkan informasi yang mengungkapkan rencana, niat dan kemampuan musuh kita dan menyediakan dasar untuk mengambil keputusan dan tindakan; b). Memproduksi analisis tepat waktu yang memberikan wawasan, peringatan dan kesempatan kepada presiden dan pengambil keputusan yang dibebankan untuk melindungi dan memajukan kepentingan Amerika; dan c). Melakukan tindakan rahasia pada arah presiden untuk mendahului ancaman atau mencapai tujuan kebijakan AS.
Dalam Central  Intelligence Agency Act , CIA memiliki tugas umum yang diembankan antara lain sebagai berikut: a). Memberikan saran kepada National Security Council seputar permasalahan yang berkaitan dengan keamanan nasional; b). Mengajukan rekomendasi kepada National Security Council tentang pelaksanaan koordinasi kegiatan intelijen disetiap departemen, badan-badan dan elemen dalam pemerintahan; c). Mengkorelasikan dan mengevaluasi informasi intelijen serta menyediakan cara-cara penyebarannya secara layak; dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sebagaimana diarahkan oleh National Security Council dari waktu ke waktu.
C. Tata Organisasi CIA
Di dalam organisasi CIA terbagi dalam 4  direktorat dan beberapa pusat kajian yaitu antara lain :
1)    Directorate of Intelligence (DI)
Direktorat ini bertanggung jawab dalam penyediaan dan pendistribusian sumber-sumber analisis intelijen secara menyeluruh terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri kepada presiden, kabinet serta pembuat kebijakan AS secara tepat waktu, obyektif dan akurat. DI bertugas membuat laporan, brifingpaper terhadap masalah intelijen luar negeri. Informasi intelijen didapat dari berbagai macam sumber dan metode, termasuk laporan agen, foto satelit, media asing, dan kecanggihan sensor. Direkorat ini merupakan badan pelaksana untuk memenuhi tanggung jawab CIA memproduksi informasi intelijen mutakhir dalam tingkat nasional. Direktur Direktorat Intelijen saat ini adalah Fran P. Moore.
2). Directorate of National Clandestine Service (NCS)
Direktorat NCS bertindak memegang otoritas nasional dalam mengkoordinasikan, melakukan penyesatan, dan evaluasi terhadap operasi klandestin yang dilakukan komunitas intelijen asing. Tugas utama direktorat NCS adalah melakukan pengumpulan informasi intelijen luar negeri secara rahasia termasuk menggunakan Human Source Intelligence yang bertujuan untuk mendukung keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. NCS juga melakukan counterintelligence dan kegiatan khusus lainnya sesuai permintaan user (dalam hal ini Presiden AS). DirekturNational Clandestine Service saat ini identitasnya tertutup.
3). Directorate of Science and Technology (DS&T)
Direktorat ini bertugas memberikan dukungan kepada CIA dan komunitas intelijen Amerika dalam melakukan pengumpulan, pemrosesan, dan penggunaan informasi intelijen yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti sumber  yang bersifat pencitraan satelit,human source intelligence, bentuk sinyal dan sumber terbuka serta bentuk data-data intelijen lainnya yang dikumpulkan dengan memanfaatkan peralatan rahasia. Dukungan tersebut meliputi antara lain : penelitian, pengembangan, penyaringan dan pengoperasian kemampuan dan sistem teknikal untuk sumber terbuka dan bentuk-bentuk pencitraan. Direktorat ini juga berfungsi sebagai kantor pelayanan bersama/ Serves as Service of Common Concern, bagi komunitas intelijen di Amerika. Direktur saat ini adalah Glenn A. Gaffney.
4). Directorate of Support
Berfungsi untuk menyediakan dukungan penuh terhadap keberhasilan operasi CIA seperti: komunikasi, fasilitas, manajemen biaya, teknologi informasi, pengobatan, logistik dan pengamanan terhadap personil, fasilitas dan teknologi.
Beberapa pusat kajian yang bertanggung jawab membantu tugas Direktur CIA:
a)    The Center for The Study of Intelligence
Berfungsi untuk memelihara bahan maupun dokumentasi sejarah milik CIA dan bertugas mempromosikan intelijen sebagai disiplin ilmu. Saat ini dijabat oleh Peter S. Usowski.
b)    The Office of General Council
Berfungsi memberikan nasehat kepada Direktur CIA dalam urusan hukum terkait dengan aturan-aturan yang dibuatnya dan berkedudukan sebagai  penasehat utama bagi CIA.
c)    The Office of Inspector Jenderal
Berfungsi mempromosikan prinsip kinerja keuangan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dalam kegiatan managemen CIA dengan melakukan audit secara independen, inspeksi, investigasi, kajian program dan operasi CIA. Inspektorat Jenderal saat ini dijabat oleh David Buckley.
d)    The Office of Public Affairs
Berfungsi memberikan nasehat kepada direktur CIA dalam melaksanakan kebijakan publik dan media serta melakukan komunikasi  secara rutin dengan anggota CIA terkait aturan yang telah dibuatnya. The Office of Public Affairs sebagai  ujung tombak CIA dalam melakukan komunikasi kepada media, masyarakat umum maupun terhadap anggota CIA sendiri
























danu

inteljen


Mengenal Lebih Dekat Badan Intelijen Inggris

THE SECURITY SERVICE M15/ BADAN INTELIJEN INGGRIS
a.    Sejarah Singkat  Security Service
Security Service, atau dikenal dengan sebutan MI5 merupakan salah satu badan intelijen yang khusus menangani permasalahan dalam negeri Inggris. MI5 tepatnya berdiri pada Oktober 1909 yang awalnya dibentuk dengan tujuan memerangi operasi spionase (kegiatan intelijen asing di negara lain) Jerman di Inggris. Pemberian nama MI5 berawal pada April 1914, saat itu Seksi Urusan Perang  bagian dari Direktorat Operasi Militer yang merupakan cikal bakal  MI5 berubah menjadi M-05. Beberapa bulan berikutnya, tepatnya September 1916, M-05 berganti nama menjadi MI5 (yang merupakan intelijen militer).
MI 5 terbukti efektif dalam memerangi ancaman yang datang dari luar, contohnya keberhasilan membongkar jaringan mata-mata Jerman di Inggris selama perang dunia pertama berlangsung. Sekitar tiga puluh lima mata-mata berhasil ditangkap bahkan sampai dieksekusi, dipenjara dan diasingkan.

Selama periode menjelang perang dunia ke-II, MI5 menghadapi eskalasi peningkatan ancaman spionase yang datang dari negara Uni Soviet dan Jerman melalui ancaman subversi komunis dan fasis. Saat itu MI5 dihadapkan pada situasi internal  yakni kekurangan sumber daya manusia selama tahun 1929.Terjadi penurunan jumlah staf dari 844 petugas  menjadi 12 orang. Walaupun demikian, kekurangan personil tidak menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab MI5 yang saat itu dipegang oleh Sir Vernon Kell.

Di tahun yang sama, MI5 berubah namanya menjadi The Defence Security Service, dan bertahan kurang lebih 2 tahun. The Defence Security Service, kembali mengalami pergantian nama baru yaitu Security Service, yang sampai saat ini masih digunakan. Tahun 1931, Security Service diberi kewenangan dan tanggung jawab lebih, dalam menganalisa ancaman keamanan Inggris dari kelompok teroris Irlandia, Irish Republican Army (IRA) dan anarkisme, yang juga menjadi tanggung jawab dari kepolisian.

Periode Perang Dunia ke-II, Security Service memainkan peranan penting dalam memerangi ancaman spionase, penyadapan komunikasi Jerman dan menyebarkan disinformasi ke Jerman. Security Service berhasil  membongkar identitas agen musuh yang menetap di Inggris, beberapa dari mereka berhasil direkrut kembali untuk diajak kerja sama  menjadi agen ganda. Tugas agen ganda pada saat itu, berperan dalam menyebarkan disinformasi kepada pihak Jerman, seperti penyebaran strategi militer, atau disebut sistem “Double Cross”. Sistem double cross merupakan desepsi paling efektif yang berhasil dalam memuluskan pendaratan tentara sekutu di Normandia, atau dikenal dengan sebutan peristiwa D-Day pada bulan Juni 1944 (keberhasilan Agen Garbo dalam Operasi Fortitude).

Pada Mei 1940, Ketua Security Service, Sir Vernon Kell diberhentikan Perdana Menteri, Winston Churchill dan digantikan oleh Brigadier Oswald” Jasper” Harker, yang kemudian, pada April 1941, digantikan Sir David Petrie. Dibawah kepemimpinan Sir David, Security Service menunjukkan prestasi terbesarnya,  yaitu melawan spionase Jerman.

Setelah tahun 1945, pasca tertangkapnya beberapa agen Jerman, Security Servicemempelajari beberapa catatan kegiatan, dan dari hasil catatannya tersebut, ditemukan hampir sekitar 115 agen Jerman atau lebih, berhasil disusupkan ke Inggris. Security Service juga berhasil melakukan identifikasi terhadap agen-agen tersebut, dan selanjutnya ditangkap dan diperlakukan tanpa melalui proses persidangan, kecuali agen yang telah melakukan bunuh diri sebelum ditangkap. Dalam kurun waktu 6 bulan pertama, sekitar 64 ribu warga asing yang berasal dari Jerman, Austria dan Italia yang menetap di Inggris telah menjalani proses pemeriksaan melalui wawancara dan dinyatakan bahwa mereka “berteman dengan sekutu”. Dalam perkembangan selanjutnya, tersangka simpati Nazi Inggris seperti Sir. Oswald Mosley dipenjara karena diduga melakukan kegiatan subversi di dalam negeri Inggris.

Pasca perang dunia ke-II, Security Service berusaha memperluas cara pandangnya dan berusaha ingin mendominasi pengaruhnya untuk jangka waktu  30 tahun  ke depan, dengan memanfaatkan konflik ideologi antara  blok Soviet dan Demokrasi Barat. Subversi dan spionase Soviet digunakan sebagai pintu masuk membentuk bidang kerja Security Service semenjak perang dunia, dan ketika memasuki tahun 1970, Security Servicemenggunakan isu terorisme agar menjadi perhatian bersama dalam memerangi ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Perubahan fokus ancaman subversi semakin berkurang, semenjak memasuki era tahun 1990 an, yang ditandai dengan runtuhnya blok komunis. Spektrum ancaman yang semakin meluas, Security Service juga dihadapkan pada ancaman serangan kelompok IRA yang terus berlanjut dan semakin besar, terkonsentrasi di wilayah Irlandia Utara dan Inggris daratan . Selain itu, Security Service juga harus melawan terorisme internasional yang belakang ini semakin tumbuh pesat di beberapa wilayah bagian dunia. Selanjutnya, Oktober 1992, Security Service memegang kendali dan bertanggung jawab dalam menanggulangi terorisme yang ada di Irlandia Utara dan Inggris daratan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab dari Kepolisian Metropolitan Inggris. Adanya kewenangan lebih tersebut, tidak langsung mengesampingkan tanggung jawab Police Service of Northern Ireland (semula The Royal Ulster Constabulary) yang tetap diberi kewenangan yang sama dalam mengatasi kelompok teroris di Irlandia Utara.

Sampai dengan saat ini, Security Service masih mempunyai pekerjaan rumah seperti melakukan operasi intelijen jangka panjang melawan terorisme luar negeri yang berhubungan dengan Irlandia Utara. Operasi tersebut telah dimulai selama kurun waktu tahun 1970-1980 an. Security Service juga sempat mencatatkan prestasinya dengan memperoleh nama baik di depan publik Inggris,  sekitar  pertengahan 1990 an, sejumlah anggota Security Service berhasil membuktikan percobaan tindak terorisme yang akan dilakukan kelompok IRA.

Intelligence Service Act yang disahkan tahun 1994, semakin menguatkan basis hukum  kegiatan dan operasional Security Service yang juga menjembatani lahirnya Komite Intelijen dan Keamanan. Berselang waktu dua tahun, kembali Security Service Actdiamandemen dengan mengamanatkan pemberian ruang gerak lebih bagi Security Service dalam membantu instansi penegakkan hukum lainnya untuk memerangi kejahatan serius.

b.    Perkembangan Organisasi Security Service

Security Service, atau MI5, merupakan badan intelijen keamanan dalam negeri Inggris, yang sejak awal mempunyai tupoksi dalam memerangi ancaman yang timbul baik di permukaan maupun yang tersembunyi terhadap keamanan nasional. Security Service juga bertanggung jawab dalam memberikan saran keamanan kepada badan lainnya, dan membantu dalam mengatasi perkembangan ancaman.

Security Service dipimpin oleh Direktur Jenderal, Jonathan Evans yang berkedudukan di Thames House, London. Security Service mempunyai 8 kantor regional yang tersebar di seluruh wilayah Inggris dan kantor tambahan di Irlandia dijadikan sebagai kantor perwakilan. Security Service membawahi 7 bidang, tiap bagian bertanggung jawab dengan tugas masing-masing, seperti terorisme,  spionase, proliferasi senjata pemusnah massal, kejahatan serius, subversi.

Security Service juga memainkan kegiatan penting lainnya dalam memerangi kegiatan teroris dan intel asing. Akhir tahun 1990, Security Service mulai mengeluarkan file historis dalam Arsip Nasional Inggris, untuk memenuhi kebutuhan informasi publik terhadap duniaSecurity Service, mulai dari evolusi, kegiatan historis sampai dengan pengalaman  kasus anggota intelijen terkenal dalam abad ke 20-an.

Serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat menjadi titik balik Security Serviceuntuk berperang melawan terorisme yang sewaktu-waktu dapat menyerang Inggris. Peristiwa 9/11 membuktikan bahwa teroris memiliki kemauan dan kemampuan membunuh dalam jumlah besar. Pasca serangan teroris internasional, Februari 2004, Pemerintah Inggris mengumumkan memberikan bantuan kepada Security Service untuk meningkatkan kinerjanya terkait pemberantasan terorisme.

Security Service juga berkomitmen meningkatkan jumlah personilnya yang didasarkan pada situasi peningkatan kebutuhan informasi terkait perkembangan kasus tersebut. Pasca serangan 11 September 2001, The Joint Terrorism Analysis Center (JTAC) dibentuk sebagai pusat pemerhati dan kajian dalam membuat laporan mengenai ancaman terorisme internasional. Organisasi tersebut sebagai bentuk perwakilan departemen dan badan lainnya, berlokasi di Thames House, bersampingan dengan  kantor Security Service.

Berbicara mengenai payung hukum kegiatan dan operasi Security Service , didasarkan pada  Security Service Act 1989. UU itu mengatur fungsi dan memberikan kewenangan bertanggung jawab dalam mengcounter setiap ancaman yang masuk. BerdasarkanSecurity Service Act 1989, fungsi Security Service antara lain:

a.    Melindungi keamanan nasional dan melawan ancaman yang berasal dari spionase, terorisme dan sabotase, kegiatan intelijen asing dan juga kegiatan yang bertujuan untuk menggangu atau menggulingkan demokrasi parlemen secara politik, industri dan kerusuhan lainnya.
b.    Menjaga pertumbuhan ekonomi agar dapat berjalan dengan baik melawan ancaman kegiatan atau keinginan seseorang berasal dari luar Inggris yang ingin mengganggu atau merusak perekonomian nasional.
c.    Mendukung kegiatan polisi dan badan penegakkan hukum lainnya dalam pencegahan dan deteksi tindak kasus kejahatan serius.

Dalam tatanan demokrasi, badan keamanan dalam negeri harus terbebas dari politik dan akuntabel. UU mengamanatkan kewenangan MI5 berada dibawah Sekertaris Negara, yang mempunyai hak jawab di Parlemen ataupun di Security Service. UU juga mengamanatkan tanggung jawab Direktur Jenderal/Kepala  yang memimpin MI5 dalam menjalankan tugasnya harus terbebas dari kepentingan partai politik manapun.















danusesa

Musik